Tuesday, 30 July 2024

Jurnal Refleksi Modul 1.4 Budaya Positif

 

             Jurnal Refleksi  Modul 1.4 Budaya Positif

 

Pada refleksi kali ini, saya masih mengguakan model refleksi 4F yaitu : Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan) seperti sebelumnya.

Pada kegiatan pembelajaran “Mulai dari diri”, saya mempelajari banyak konsep dan teori juga  contoh penerapan dari konsep-konsep tersebut. Pada tahapan ini bertujuan untuk mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah. Selain itu, mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

 Materi pada eksplorasi  konsep ini cukup banyak. Disamping mempelajari materi saya juga harus membuat pernyataan yang ada pada materi tersebut. Materi yang dibahas adalah tentang disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan segitiga restitusi. Pada ruang kolaborasi ini  saya mempelajari materi dan menjawab pertanyaan yang ada di LMS serta saya memberikan tanggapan pernyataan teman calon guru penggerak lainnya Disini saya dan teman-teman calon guru penggerak lain dibimbing Fasilitaor . Dalam diskusi ini calon guru penggerak memahami konsep budaya positif dan saling berdiskusi memberi masukan dan penguatan serta saling menanggapi.     

 Modul 1.4 merupakan modul yang paling saya sukai karena berhubungan dengan nilai-nilai dan penerapannya yang sangat bermanfaat di sekolah. Perasaan saya  senang dan santusias untuk bisa menerapkan dilingkungan sekolah dan kelas.

Saya mencoba menerapkan membuat keyakinan kelas disitulah saya menemukan hal yang berbeda karena dalam pembuatan keyakinan kelas ini murid dengan kesadaraannya mengungkapkan nilai-nilai kebajikan disiplin positif yang akan diyakininya. Dalam praktik segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan murid terlihat terbuka dengan permasalahan yang dihadapi dan tentang bagaimana cara memperbaikinya. Sangat senangnya perasaannya  ketika saya bisa melakukan hal tersebuat. Ketika murid melanggar peraturan mereka harus menerima konsekuensi sesuai dengan apa yang kemarin disepakati.

 Pembelajaran bermakna yang saya peroleh setelah mempelajari modul 1.4 budaya positif ini adalah bahwa sebagai calon guru penggerak harus menempatkan diri dalam posisi kontrol yang tepat dalam penerapan budaya positif disekolah yaitu posisi kontrol sebagai manajer dengan manajer dengan menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang melanggar keyakinan kelas. Karena restitusi menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Gossen;2004). Dan memang benar hal tersebut dapat menyelesaikan masalah selesai dengan damai dan anak-anakpun tidak kehilangan identitas mereka justru mereka kembali dengan karakter yang lebih kuat dan lebih baik.

 Setelah mempelajari modul 1.4 ini yaitu tentang Budaya Positif maka saya akan berusaha menerapkan  dalam kegiatan sehari-hari baik di sekolah, di rumh atau di masyarakat. Salah satu bentuk untuk menmnbuhkembangakan penerapan budaya positif  kedepan, saya akan melakukan kegiatan-kegiatan antara lain mengimbaskan kepada rekan sejawat apa yang sudah saya pelajari dan praktekkan, membuat keyakinan kelas pada kelas yang lain, menerapkan segitiga restitusi untuk memperbaiki kesalahan.

 

No comments:

Post a Comment