AKSI
NYATA MODUL 2.2 PSE (PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL)
IMPLEMENTASI
KSE
Setelah saya
mempelajari Modul 2.2 tentang
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE),
saya menyadari bahwa pembelajaran Sosial dan emosional sudah saya terapkan
namun tidak tahu bahwa apa yang sudah dilakukan adalah PSE namanya/disebutnya.
Adapun
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan menjadi budaya di sekolah saya
terkait PSE antara lain :
1. Sapa Pagi
Pada
kegiatan ini para guru termasuk kepala sekolah menyambut dengan gembira
kedatangan murid di waktu pagi sebelum jam pertama. Guru menyalami murid, bertegur sapa menanyakan
kabar dengan senyum salam sopan santun. Kegiatan ini merupakan implentasi dari
program 5S (senyum salam sapa sopan santun). Kegiatan yang teratur dilakukan
setiap pagi bertujuan membangun hubungan yang erat, hangat dan nyaman antar
guru dan murid sehingga murid senang dan nyaman dalam memuliai kegiatan
pembelajaran.
2. Guru mengaji dan sholat dhuha bersama
Pada
hari jumat setiap jam pertama, ada kegiatan guru mengaji yang mana murid-murid
belajar tentang membaca Alquran dan ritual ibadah lainnya, termasuk Sholat
dhuha bersama di lapangan sekolah. Tujuan dari kegiatan ini supaya murid lebih tekun dalam melaksanakan
ibadahnya, lebih membentuk karakternya yang beriman, bertaqwa dan berakhlak
mulia. Selain itu, setelah kegiatan shalat diselingi ceramah keagaamaan untuk
memupuk keimanan para murid.
3. Pada
kegiatan pembelajaran, para guru biasanya
bertegur sapa dulu sebelum ke kegiatan pembelajaran. Mereka juga
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran. Dalam hal ini dikembangkan kesadaran
diri murid dan kesadaran social mereka.
4. Pada
kegiatan inti pembelajaran, seringkali murid dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil atau kelompok besar dalam 1 kelas dalam mengerjakan tugas. Hal ini
menumbuhkan keterampilan berelasi, membangun hubungan yang baik antar teman
dalam satu kelompok, dalam satu kelas. Kelompok tersebut juga mempresentasikan
hasilnya bersama-sama. Hal ini juga
mengembangkan kompetensi berelasi.
5. Pada
proses pembelajaran, murid –murid seringkali diberi tantangan dan mereka harus
menemukan solusi. Hal ini mengembangkan proses pengedalian diri dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab.
6. Untuk
kegiatan sehari-hari, setelah selesai pembelajaran, para murid mengembalikan
buku paket yang mereka pinjam ke perpustakaan kembali. Hal ini mengembangkan kompetensi
pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab. Kegiatan lainnya antara lain pengaturan jadwal piket kelas, pembuatan organigram kelas dan peraturan
kelas yang sudah disepakati bersama.
REFLEKSI
Peristiwa
Dalam
penerapan KSE, awal kegiatan dirasa berat, tapi kalau sudah terbiasa
menjadi kebiasaan dan budaya sekolah.
Jadi seyogyanyalah kita sebagai pendidik terus mengembangkan KSE tersebut bukan
hanya di kelas kita namun di tingkat sekolah. Labih luas lagi di tingkat
masyarakat.
Perasaan
Yang
saya rasakan senang ketika anak-anak mulai terbiasa dan sangat bangga ketika
menyaksikan munculnya kompetensi yang ingin kita kembangkan dalam
dirinya. Apalagi jika program pengembangan KSE yang sudah disebutkan di atas
dilakukan semua warga sekolah, betapa bahagianya.
Pembelajaran
Dari proses ini, saya
belajar bahwa pembelajaran sosial dan emosional sangat penting dan memberikan
dampak besar pada perkembangan murid secara holistik; bukan hanya intelektual,
tetapi juga fisik, emosional, sosial, dan karakter. KSE harus ditumbuhkebangkan
dalam berbagai kegiatan untuk menciptakan murid yang wellbeing.
Umpan balik dari rekan
guru dan murid menunjukkan bahwa
murid menjadi lebih senang, lmampu berkolaborasi, dan lebih bersemangat
dalam belajar. Umpan balik ini menegaskan pentingnya melanjutkan dan memperkuat
program ini di masa mendatang. Saya juga belajar bahwa pembelajaran KSE bisa dilakukan melalui
pengajaran eksplisit, terintegrasi dalam pemebalajaran akademik maupun iklim
kelas dan budaya sekolah.
Penerapan
Untuk
kedepannya, saya akan melanjutkan
peningkatan pengembangan kompetensi social dan emosional murid dalam
berbagai kegiatan di kelas dan disekolah dengan pengajaran eksplisit,
terintegrasi dalam pemebalajaran akademik maupun iklim kelas dan budaya
sekolah. Selain itu, saya akan berkolaborasi dengan rekan sejawat dan tenaga
kependidikan di sekolah untuk menciptakan iklim sekolah yang aman, nyaman dan
kondusif bagi semua warga melalui proses belajar, pemberian teladan dan
berkolaborasi dalam komunitas belajar sekolah.
No comments:
Post a Comment